Tapi seperti yang aku katakan, aku tetap bertahan pada tempatku berdiri. Bokep indo Ketika matahari bersinar, aku menggosong. Anak laki-laki yang berjualan itu malah tersenyum. Anak laki-laki yang berjualan itu malah tersenyum. Aku mematung di tempatku berdiri. Dingin kota ini makin terasa. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. Aku yang bisa dikatakan sedikit menggigil memperhatikan mobil, motor, becak, andong, bajaj, hingga truk lalu lalang. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa. Apa yang ingin mereka lakukan? Malam itu tidak hujan tapi bau aspal basah karena hujan tadi sore masih menguar. Aku selalu senang memperhatikan mesin-mesin yang berjalan angkuh itu. Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut.
