Tak terlukiskan perasaanku saat itu. Aku kok nggak tahu?” tanyaku.“Hehehe.. Bokep indo Penisnya bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku. Aku memejamkan mata dan mendengus. Ada setitik firasat bahwa itu adalah saat terakhir aku bersamanya. Saking lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk membersihkan spermanya yang tumpah di perutku. Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya.Sampai di rumahnya, aku langsung diantar ke kamarnya. Aku juga terkapar kelelahan. Dia diam saja saat aku mendiamkannya. Kepalanya yang merah mengkilat karena cairan maninya meleleh keluar. Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus.. Martin tampak terangsang melihat tindakanku. Entah apanya yang serasi..Aku masih ingat saat-saat terakhir dia meninggalkan aku untuk sekolah ke Amerika. Dia dulu mengatakan apa pun yang terjadi akan selalu mencintaiku. Jadi aku nggak perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya.Hahaha.. Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan aku sendirian di rumah.
