Surti merasakan kehangatan tubuh Pakde-nya. Dan inilah saatnya “sang setan” lewat melemparkan bisikan racunnya yang terakhir kepada Pakde Marto.“Ambil!, Ambil!, Ambil!, Ambil!”, dan Pakde tahu persis maksudnya.Seperti bunga layu yang jatuh dari tangkainya, wajah Pakde Marto langsung jatuh merunduk. Bokep korea Kini lidah dan bibir mereka saling berebut jilatan, isepan dan kecupan. Keduanya menggelinjang dalam gelombang dahsyat birahi. Dan kedutan berikutnya merupakan kedutan pengiring yang menguras habis kandungan sperma dari kantongnya. Awan semakin gelap, mendung yang menggantung menandakan sebentar lagi akan hujan. Surti membetulkan letak kain dan kebayanya. Demikian juga Pakde Marto. Surti yang menikmati legitnya kontol Pakde-nya menggelinjang dengan hebatnya. Walaupun dia sangat kagum sekaligus merasai nikmat yang sangat dahsyat atas penetrasi kontolnya pada lubang vagina Surti yang serasa perawan itu, dia tetap “concern” dengan waktu. Pikiran Pakde Marto dan Surti sekarang adalah mencari tempat berteduh. Dan benar, begitu Pakde Marto yang dalam pelukan Surti belok kekanan nampak bayangan kehitaman berdiri tegak di depan jalannya.
