Toh anak kami kan baru dua orang nantinya, dan pasti suamiku akan sayang sekali.Untukku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yang mengurusnya. Bokep indo Sebelum Papa tadi mengeluh Rina belum hamil, aku memang sudah berniat untuk membuatkan Nia seorang adik. Cepetan dong. Tanpa menunggu jawaban, aku langsung menuju ke pintu belakang.Tidak berapa lama terdengar kunci dibuka. Semakin lama semakin cepat, semakin naik, naik, naik ke puncak.“Teruuus, teruus paa.. Karena sudah terbukti Bu Tadi hamil, dan anakku yang cantik itu sekarang menjadi anak kesayangan keluarga Pak Tadi. Kita kan nggak usah buru-buru nih. sendoknya tidak terasa jatuh di piring. Tidak bisa. Aku tersenyum penuh kemenangan. Emangnya ada apa?” jawabku dengan penuh harapan karena sudah hampir satu bulan kami tidak bermesraan.“Nanti ke rumah yaa!” katanya dengan tersenyum malu-malu.“Emangnya Pak Tadi nggak ada?” kataku. Aku dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Kebekuan cair sudah. Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Bunyinya mengagetkan dia, dia tersipu-sipu, tidak berani memandangiku lagi.Sampai selesai kami jadi berdiam-diaman. Ada dorongan sangat kuat untuk mendatangi rumah Bu Tadi.Berani nggaak, berani nggak. Kami berpandangan mesra, Bu tadi tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat.
