Biasanya seharian menari saya tidak pernah dapat uang sebanyak itu. Mungkin saban hari saya menangis, sedih mengingat Simbok, juga kesepian. Bokep korea Susu saya yang tergencet jadi menyembul ke samping badan, pentilnya mencuat keras. Tapi Simbok nggak tertolong. Tapi lama-lama kebiasa juga. Kata-kata Juragan penuh arti…Juragan mendekatkan mukanya ke muka saya“Jangan panggil Juragan lagi… panggil namaku saja… namaku…”*****Ibukota memang keras. Saya juga jadi tahu bahwa dulu, sewaktu muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah kepincut seorang penari juga. Duh, lidahnya ikut main juga, masuk-masuk ke mulut saya, mengajak bergulat lidah saya. “Bagus, Denok. Juragan nyentuh bagian depan kancut saya! Dan akhirnya ambruklah badan saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Hiih!”Duh, saya sudah nggak tahu lagi apa yang keluar dari bibir saya, atau seperti apa kelihatannya saya. Sekarang kancut saya kelihatan.“Euh… Juragan… mau pegang?” kata saya bingung. Bokong saya juga kencang gara-gara dibentuk latihan olah tubuh dalam tarian.Ada yang bilang bahenol, saya sih matur nuwun saja kalau ada yang anggap begitu. Bedak saya sampai luntur dan nempel di seprai ranjang Juragan. Kain saya tinggal nyangkut di pinggang saja, sementara kedua kaki, betis, dengkul, sampai paha saya sudah dikeluarkan dari bungkusnya,
