Haus rasanya. Video bokep Saya ciumi punggung tangan itu, lalu telapak tangannya. Dua bulan sejak dia ikut kami, saya sudah mulai punya pikiran kotor. Ini berkat bantuan relasi istri saya. Dia balut tubuhnya dengan selimut. Mengocok dan meremas-remas dengan sangat kuatnya. Lalu saya cium lagi bibirnya.“Kamu pernah melakukan dengan cowok?” bisik saya sambil memainkan lidah di telinganya.“Belum.”Tangan saya bergerak ke bawah, ke celah CD-nya, mengelus-elus semak-semak lembut, dan menggelitik sebuah celah yang telah basah. Dik Nisa, besok bilangin ke mama, Papa nakal ya?” Sri berbicara pelan kepada Nisa.Saya tersenyum dan kembali memeluknya. Mereka mengira dia famili kami. Tapi nafsu telah menguasai kami.“Saya ciumin saja ya?” Dia mengangguk-angguk.Saya membalikkan tubuh saya, mengangkat kedua pahanya yang padat. Putingnya telah tersembul. Rumah sendiri. Tapi sebenarnya pikiran saya sedang kacau oleh birahi dan keinginan untuk menikmati tubuh Sri. “Kamu pernah punya pacar?”“Sudah ahh Bapak. Kalau dia melawan? Dia menampung muntahan dengan selimutnya. Dia tampak ragu dan bingung.“Sana ambil bantal kamu!” perintah saya.Dia beranjak. Mengocok dan meremas-remas dengan sangat kuatnya. Saya makin beringas. Semua pelajaran tentang bagaimana berumah tangga yang kami terima dari ibu mertua tampaknya cukup.
