“Karaoke?”, tanyaku.“*****asyik bro..”, jawabnya. Dia duduk di kursi dan berpesan padaku, “Aku pengen liat dia disiksa, lu bisa pakai apa aja yang ada di sini”, katanya sambil menunjuk ke arah lemari.Minoru sudah tahu apa yang akan kami perbuat. Bokep indo Kecil susunya terlihat hampir rata sebab dia berbaring sehingga “puding kenyal” itu merata. “Hisap!!!”, perintahku minta Minoru menyepongkan kontolku. Dia buru-buru sekali, setelah berpakaian dia pun meninggalkan tempat ini. “Karaoke?”, tanyaku.“*****asyik bro..”, jawabnya. Zenit lalu bangkit dan membuka DVD playernya, diputarnya lagu AKB48 sambil bilang, “Semua member group ini nantinya akan aku bunuh di Jepang sana!”, katanya dengan nada kasar sehingga Minoru ketakutan.Lucu memang, Zenit dendam dengan Jepang entah sebab sebab apa, tapi dia juga rupanya menyimpan kaset AKB48 itu, walaupun dengan alasan ini mempelajari siapa-siapa saja yang ada di group itu. “Ooohhb….”, desahku menikmati kuluman Minoru.Zenit sudah tertidur dengan posisi terduduk, dia sudah memberikan kesempatan ini padaku. “Aku mau lihat lu menari..”, kataku. Aku coba memanfaatkan waktu yang ada dulu untuk melihat Minoru yang cantik. “Karaoke?”, tanyaku.“*****asyik bro..”, jawabnya. Minoru sedikit menahan bibirnya agar tidak terbuka, tapi lidahki dengan cepat bermain hingga bibir manisnya itu bisa kunikmati.Lalu aku pun
