Percuma kan…..?! Bahri menggaruk garuk kepala dan kemudian menghela nafas dalam-dalam. Bokep indo Suasana kamar itu senyap. Kepala kontol yang sudah menegang keras itu iasapu dengan ujung lidah, Bahri menyeringai. Melainkan, mendapat sambutan dan sebe-narnya inilah yang dikehendakinya.Sesaat Nita melangkah mendekati dipan yang disuruh Fachdat tadi. Akhhh…… desisnya perlahan. Lelaki itu tersenyum kecil dan menggeleng gelengkan kepala.Sesaat Fachdat menyulut sebatang rokok lagi. sudahlah jangan bicara soal itu, disini kan pasar … malu terdengar orang. ! Maka perlahan-lahan ia palingkan mukanya, memandang kepada Bahri.Berangkatlah…. Pelir Bahri tetap tegak seperti kayu.Sebaliknya papa tidur menelentang….. kamu belum tahu besarnya kemaluan aku ini…… bisik hati FachdatBisakah Fach…? Nita menyunggingkan senyum kepada pembantunya.Ya……. sahut Nita agak mengangkat bahunya dari sandaran sofa. sungguh jauh semua itu di benakku, Nit…..!Akh tidak mungkin! Di percayakan dengan milik sendiri kan lain, Nit!Yah…..terserah kamu lah potong kemu-dian, Sudah punya putra berapa sekarang? Kasihan bisik hatinya merasa terharu atas penderitaan yang dirasakan suaminya itu.Sesaat kemudian, Nita merasa hendak buang air kecil. Pelirnya ditimpa penyakit Flu…..?!Tengah asyik asyik Nita merenung, setelah membuat kenikmatan secara sendiri, tiba tiba pintu terdengar diketuk orang dari luar.
