Tia melihat Citra seperti berpikir sambil merokok, lalu membetulkan tali sackdressnya yang melorot dari bahu. Hitung-hitung balas budi sama kalian yang udah bantu aku selama ini.”“…Sebentar. Bokep indo Setidaknya sampai belangnya ketahuan beberapa hari lalu. Dia mau mengusap cairan lengket di mukanya, tapi Bram menahan tangannya.“Biarin dulu! Lanjut…“…mending kukasih aja.”Didorongnya Bram ke sofa ruang depan sampai Bram terduduk. Berjam-jam sudah dia habiskan untuk persiapan dengan dibantu Citra tadi. Rumah itu baru terisi mereka berdua, Bram dan Tia, yang menikah tahun lalu. Bram berkali-kali menyenggol G-spot Tia dengan lidahnya.“Mmmhhh…. Ya udah. Kebetulan warna kulit Tia coklat muda. Tapi Bram tidak mau buru-buru melepas kesempatan. Dia sadar, dia sendiri salah. Bram cuek.“Gak mau.”“Mas Braamm…”Bram maju. Cuma dia tidak berani bilang.“Gak usah nyangkal,” desis Tia. Biarpun sudah orgasme satu kali, Tia masih ingin vaginanya dipenetrasi. Tapi, pikirnya, dicoba sajalah… tidak ada salahnya.***Bram menyetir pulang membawa oleh-oleh kue coklat untuk istrinya yang dia kira masih ngambek, tapi sudah beritikad baik mengajak berdamai.
