Jangan salah sangka dulu men. Bokep indo Entah kenapa, aku selalu berharap akan punya kesempatan lagi untuk ngelihat perkakas gigolo itu. Cepat. Paling kalau Mama lagi bosen dan ingin cari variasi pasangan lain, barulah dia ngibrit dari rumahku, balik ke kostnya. Aku tak ingin kehilangan momen yang indah itu sedetikpun. Aku dan Toni pernah bawa perek ke rumah. Untung saja lampu di dapur itu bernyala redup. Gila! Papa menangkap basah Mama sedang pesta sex dengan tiga orang gigolo muda di hotel! Pernah kepikiran buatku untuk ngintip dia saat ngentot dengan Mamaku atau si Mimi. “Gila lo,” kata Mimi. Adik sendiri ngentot ditonton,” kata Mimi padaku. Panjangnya sekitar delapan belas senti. Aku tak tahu apakah mereka masih melanjutkan lagi permainan cabul mereka atau tidak. Belum lagi kontolnya. Pandanganku kualihkan ke lemari es. Sedang mengacung tegak ke atas mengkilap karena belepotan spermanya sendiri kayaknya. Tubuh Willy yang berkeringat tepat disampingku. Kukocok sekuat tenaga. Celana renang segitiga yang kukenakan, tak lagi bisa menampung kontolku yang membengkak. Biasalah, ngabis-ngabisin duit Mama.
