Apa lagi mobil. “Mobilnya mogok, Nyonya..?”, tegurku dengan sikap ramah. Bokep indo Aku masukan buku tabungan itu ke dalam tas ransel, diantara tumpukan pakaian. Padahal aku sendiri perlu dikasihani. Makanya Nyonya jadi kesengsem begitu melihat penampilanku, setelah tiga bulan lamanya bekerja jadi sopir dan pengawal pribadinya.Aku bisa berkata begitu karena bukan cuma jadi sopir dan pengawal saja. Aku jadi heran sendiri. Entah sudah berapa kilometer aku berjalan kaki. Nggak tahu ya kenapa, tiba-tiba saja mogok”, sahutnya sambil memandangiku penuh Curiga. Aku melihat Nyonya Wulandari dan sudah tidak kuasa lagi menekan gairahnya. Tidak hanya di rumah, tapi juga di hotel atau tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk bercinta dan mencapai kenikmatan di atas ranjang. Bahkan jari-jari kukunya yang tajam dan runcing mulai mengkoyak kulit punggungku. Karena sudah basah oleh keringat. Dan dan bibirnya yang selalu memerah dengan bentuk yang indah dan menawan, mengeluarkan suara desisan panjang, saat merasakan bagian kebanggaan tubuhku kini sudah sangat keras dan berdenyut hangat mulai menyentuh dan menekan, mendobrak benteng pertahanannya yang terakhir. Padahal semula dia sudah putus asa. Bahkan tiga orang pembantu wanita, menempati satu kamar. Rumah yang besar dan megah penuh kemewahan ini ternyata hanya sebuah
