Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Video bokep Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. “Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya. Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Namun sama sekali aku tak merasakan apa-apa.Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. “Cium dan peluk aku..”, bisik Lidya.Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat.Padahal Bapak paling sayang padaku. Tiba-tiba saja Lidya. Dua kakakku perempuan semuanya. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni.
