Aku takut dibenci. Bokep jilbab Tapi, di depan kamar Tomo aku berhenti.Pintunya terbuka sedikit. Dengan posisi membungkuk, dia mengamati wajahku dengan teliti. Enam bulan pun berlalu. Tomo kembali menciumiku, kali ini dia meremas payudaraku sambil menghisapnya.“Hhh..!!”“Tidak apa-apa..kalau Tomo..tidak apa-apa.” pikirku.Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Tomo mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku. Sensasi yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.Tomo terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Tangannya meraba-raba dan meremas payudara wanita itu.“Ohh..Tomo”Pelan-pelan, tangan Tomo menyingkap rok wanita itu dan menari-nari di sekitar pinggul dan pahanya. Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Aku mendesah panjang. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Aku senang sekali, karena Tomo telah mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun untukku di sebuah hotel bintang 5. Aku mendesah panjang. Kata Tomo, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”
Tomo memeluk tubuhku yang kecil dengan erat.“Ya Tomo..aku adalah milikmu. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.“Ohh..Maria.”Aku merasakan tangan Tomo meremas pinggulku dengan kuat.