si Herman dan si Jon pun mengambil gambar istriku dari tangan Ucok…dan suara kekaguman terdengar dari mulut mereka itu.“Wah…..berapa kau sewa cewek ini anak muda…kau ambil dari tempat pelacuran kelas mahal ya?” tanya ai herman kepadaku“Amang herman….amang ado2 saja…masak pelacur berhijap…ini pasti teman wanitanya si Anak muda ini naaa…ha ha….iya kan anak muda?” sambung si Jon..Aku hanya diam mendengar perdebatan mereka…lalu…“Anak muda….sedang dimana cewek kau itu…hmmm…eh …boleh kami melihatnya…hmmm..kalau kau tak keberatan…boleh ya kami melihat…he he he…boleh yaaaa..jangan marah….hanya liat aja….kalau boleh pegang2 ini aku punya duit semua 120 rb…ayooo…boleh yaa..he he…” bujuk si Ucok” Dia sedang di kamar…tadi aku dengar abang ingin pergi ke WTS…ini aku mau berbagi kesenangan sama abang2…” kataku…suaraku terdengar bergetar menyampaikannya..” Haaaa…..mimpi apa aku semalam….husss anak muda…kau jangan bergurau….ahhh..kau bikin aku tambah nafsu saja….” kata si Ucok“Adduh anak muda….baik betul kau nii…tapi jangan maen2 lah…”tukas Herman….“Aku tak percaya itu cewekmu…pastilah itu pelacur berkelas yg kau bayar buat nemani kau jalan2…ahaha…gaya anak muda kota macam gitulah…gini2 aku tau…disana banyak yg kumpul kebo…kawin dulu..kalau cocok baru nikah…hayo anak muda….ngaku aja laaaah…aku punya duwit walaupun dikiiit….kami patungan bertigaaa….ha ha…setuju ya kawan-kawaan…setujuuu???” sambung Herman sambil menepuk pundakku…“Aku