Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Bokep indo Seakan-akan semua yang terjadi hanya mimpi belaka. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat.Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Ria memang pandai membuat suasana jadi akrab.Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalan-jalan. Iseng-iseng aku berjalan-jalan memakai pakaian olah raga. Padahal umurku saja baru tujuh belas lewat beberapa bulan. Penisku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Padahal aku tidak memintanya.“Nama kamu bagus”, aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja.“Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Angga?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku”, katanya meminta.Aku hanya tersenyum saja. Karena tidak menduga kalau dia akan menyapaku.“Tidak.., Eh, kamu sendiri..?”, aku balik bertanya.“Sama, aku juga sendirian”, jawabnya singkat.Aku berpaling dan menatap wajahnya yang segar dan agak kemerahan. Ria memang pandai membuat suasana jadi akrab.Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalan-jalan. Padahal aku tidak memintanya.“Nama kamu bagus”, aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja.“Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Angga?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku”, katanya meminta.Aku hanya tersenyum saja.
