Kudiamkan sebentar penisku di dalam vagina Mbak Titis dan membiarkan Mbak Titis mengatur napasnya, menikmati orgasmenya.Beberapa saat kemudian, aku melanjuntukan lagi serbuanku ke vagina Mbak Titis. Bokep indo Ibu Titis baru pulang dari kantornya. Abis itu aku duduk lagi di meja marketing.Selang 1 jam, Ibu Titis udah nyampe lagi di studio. Spontan aku segera melepas tanganku dan mencoba menarik celanaku. Aku malu setengah mati. Entah kenapa, bayangan payudara Ibu Titis tiba-tiba nyantol lagi di kepalaku. Ibu Titis baru pulang dari kantornya. “Ibu cantik”, jawabku pendek. Mbak mulai mendesis lagi. Napas Mbak Titis semakin memburu. “Iya, Bu”, jawabku cepat sambil mengalihkan pandanganku. Mendengar jawabanku ibu Titis tersenyum kecil sambil memutar tangannya di penis. Ibu Titis bekerja di sebuah perusahaan swasta di jogja. “Siap Pak”, jawabku sambil berlagak kayak prajurit. Hhh…mbak nggak ngira kamu mau ama mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai. Penisku masih terus menghunjam di vagina Mbak Titis. Sesekali bibirnya turun ke pelirku dan mengisap dengan kuat. Mbak Rani, penyiar terakhir hari ini, masih bercuap-cuap aja di depan miknya.Aman, pikirku.
