Perih banget rasanya. Bokep indo Aku kemudian kembali ke kamar setelah mandi. Yang paling aku sukai adalah ketika pisau itu ditampar-tampar ke gundukan vaginaku. Mereka membiarkan aku muntah-muntah mengeluarkan sisa air yang masih ada di tubuhku. Aku sendiri juga tidak tahu kenapa aku sampai pada titik ini: rela dibunuh oleh mereka. Mungkin dia bekas pekerja kasar atau mantan tentara. Aku betina yang memohon untuk disemblih >,“Tapi sayangnya saya gak ingin bunuh kamu sekarang…”“Ah… pak… kenapa?”“Masih belum waktunya…. Sumpah aku deg-degkan membayangkan akan diapakan oleh mereka. Air mataku mengalir.“Jangan coba lakukan itu lagi, atau kamu tahu akibatnya… ngerti?” katanya sambil menampar pelan wajahku dengan sisi pisau yang datar. Aku berusaha tidak mempedulikan keberadaannya, apalagi menatap matanya. Belum tidur?” tanyanya.“Gak bisa tidur pak…” aku kemudian duduk di sebelahnya.“Bapak kenapa belum tidur?” tanyaku balik.“Hahaha, saya habis makan malam… rokok dulu sebentar”“Owhh…” tanpa bertanya aku tentunya sudah tahu apa makan malamnya tersebut.
