“Sudah sih,” jawab Rendi sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi. Video bokep Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di kotanya.. ck, ck, ck.. ha, ha, ha” ganggu Teo sambil melirik ke aku dan kulihat Rendi semakin malu. Dia selalu puas dengan coitus kami”
Hari semakin malam dan topik diskusi kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Namun keraguanku pupus karena aku berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak. “Maaf Mbak Dana aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah”
Rendi berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam. Maklumlah sekalipun posisiku dikantor masih tergolong pegawai biasa tetapi kesibukan seolah tidak pernah berhenti dan aku sangat menikmati pekerjaan itu. Batang kemaluan Rendi ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi.. Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Teo selesai Rendipun mencabut kontolnya dari mulutku.