Aku merasa benar-benar haus serta ingin segera menbisakan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku.Lalu bibir kewanitaannya kukulum serta kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari kemaluan Bu Lia, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalem.“Oh.. Video bokep Aku sedikit membungkuk agar bisa mengecup pergelangan kakinya. Aku menengadah. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Walau tersembunyi, jelas bisa dapat kulihat ceplakan bibir vaginanya. Mbak Lia merenggut bagian belakang kepalaku, serta menariknya perlahan. Aku bisa melirik sebagian kulit pahanya yang mulu. Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi rambut-rambut halus yang agak kehitaman. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah kemaluannya adalah nafas kehidupannku.“Luar Biasa…” kata Bu Lia sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalem lagi. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua rambut yg mengitari pangkal pahanya. Aku tak ingin ada setetes pun terbuang.Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu.
